Seorang Warga Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel

Ketika Pemerintah Palestina, Hamas sedang sibuk-sibuknya mengurus masuknya Palestina sebagai nonanggota di PBB, dikabarkan oleh pihak medis di Palestina, bahwa ada seorang warga Palestina yang tewas akibat ditembak tentara Israel.

Pada hari jumat kemarin, enam warga Palestina ditembak dan terluka oleh pasukan Israel pada akibat ketidakpahaman batasan jalur Gaza yang semakin sempit. Zona yang dianggap Israel sebagai zona perbatasan itu berada pada 300 meter ke arah dalam daerah Palestina di perbatasan Gaza. Bagaimana tidak, wilayah Palestina lah yang dianggap menjadi zona ini, tentu saja ini menjadi hal yang dirugikan bagi warga Palestina yang tinggal dan bekerja di daerah tersebut. Dan akhirnya pada hari ini, Sabtu, 1 Desember 2012, satu dari enam warga Palestina yang ditembak kemarin oleh pasukan Israel meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Berita ini dikabarkan langsung dari pihak rumah sakit di Palestina.

Pihak Pemerintah Gazas mengatakan gencatan senjata yang ditengahi Mesir ini meminta untuk mengakhiri zona no-go Israel, karena masih banyak petani Palestina di daerah tersebut, sehingga nantinya memungkinkan petani Palestina kembali ke tanah mereka di sana. Israel telah mengatakan akan mundur jika Palestina tidak mengancam untuk menyerang melintasi batas.

Ketika ditanya tentang penembakan pada hari Jumat di dekat kota Rafah di Gaza Selatan, seorang jurubicara militer Israel mengatakan keenam warga Palestina itu telah datang ke zona perbatasan untuk vandalisme. Tentara memperingatkan mereka pergi, tanpa melakukan sesuatu untuk menghalangi mereka, dan akhirnya tentara Israel pun menembak kaki mereka, katanya. Akibatnya keenam orang itu terluka tembak, dan salah satu dari mereka, seorang pria 21 tahun, meninggal dunia pada hari ini, Sabtu 1 Desember 2012. Yang dipertanyakan adalah, mengapa jika hanya ditembak pada kaki, seorang pria 21 tahun itu bisa sampai meninggal dunia?

Sampai saat ini pun, Hamas tetap bermusuhan dengan negara Yahudi, dan akhirnya atas kejadian ini, Hamas mengirimkan polisi ke Israel untuk membicarakan masalah tersebut sejak gencatan senjata, dan mengatakan akan berusaha baik untuk menopang gencatan senjata dan mencegah korban Palestina nantinya.

Sementara itu, di sisi lain, tentang perjuangan Palestina untuk mengusut permasalahan Israel yang menyerangnya sejak tahun 1967 dan membutuhkan tanggung jawab dari Israel atas pelanggarannya tersebut. Hasilnya pun tetap saja, Presiden Palestina mengatakan pengakuan PBB atas permintaan Palestina ini akan memerlukan masyarakat internasional untuk menahan Israel bertanggung jawab atas pelanggarannya. Tapi Presiden Palestina yakin bahwa masih banyak negara-negara Islam di luar sana yang mendukung Palestina, termasuk negara-negara Arab, dalam bidang apapun nantinya.