Blog Ping Tool


Rabu, 28 November 2012

Di Balik Kesuksesan Si Pencipta Gangnam Style



Akhir-akhir ini memang dunia dihebohkan oleh munculnya Gangnam Style. Siapa yang tidak kenal dengan Gangnam Style? Bahkan dari anak kecil sampai orang tua pun mengetahuinya. Tidak hanya itu, Gangnam Style sering menjadi ikon dalam suatu acara atau pertunjukan yang bahkan dibawakan oleh beberapa artis nasional maupun dunia. Lalu, siapa yang menciptakan Gangnam Style ini? Jae Sang Park atau Park-Jae yang menyebut dirinya dengan nama PSY ini adalah seseorang yang berasal dari Korea Selatan dan lahir pada 31 Desember 1977. Dengan wajahnya yang mungkin bisa dikatakan “kurang mendukung”, tidak seperti artis-artis lain, tetapi orang ini mampu masuk ke dunia musik dan bahkan lebih terkenal dari artis-artis lainnya hingga mendunia.
Tapi apakah kesuksesan itu semudah yang kita bayangkan? Tentu saja tidak, Jae Sang Park atau PSY ini telah banyak sekali mengalami kegagalan. Awalnya PSY menempuh pendidikan di Banpo Elementary School, Banpo Middle School, dan Sehwa High School. Karena kecintaannya terhadap musik, dia pun melanjutkan pendidikannya di Boston University dan Berklee College Of Music, keduanya merupakan Universitas yang cukup bergengsi di Amerika. Setelah memperoleh gelar di kedua universitas tersebut, PSY pun memutuskan untuk memulai karirnya sebagai seorang rapper.
Bagaimana Gangnam Style bisa muncul? Pada awalnya, kemunculan PSY tidak berjalan mulus karena penampilannya yang nyeleneh dan memiliki bentuk fisik yang jauh dari ekspektasi masyarakat Korea Selatan yang memuja kesempurnaan fisik, karena tentu saja sebagai seorang artis fisik merupakan salah satu yang paling utama apalagi di Korea Selatan. Pada tahun 2001, dia mulai membuat album perdananya berjudul From the Psycho World!, tetapi album ini dianggap gagal bahkan sempat didenda pada saat itu karena dianggap memuat beberapa lirik yang “kurang pantas”. Album debut tersebut akhirnya dilarang beredar karena dianggap memberikan pengaruh negatif bagi kaum muda. Tidak hanya itu, album keduanya Ssa 2 yang dirilis pada tahun 2002 juga dilarang beredar karena dijual untuk usia di bawah 19 tahun.
Begitu banyak kegagalan yang dialami PSY, bahkan kedua album yang dia buat semuanya mengalami kegagalan bahkan dilarang. Hambatan yang paling utama adalah, fisiknya yang kurang mendukung untuk menjadi artis, apalagi Korea Selatan adalah salah satu negara dengan populasi penduduk yang melakukan operasi plastik terbesar di dunia. Selain itu tingkahnya yang nyeleneh dan apa adanya adalah merupakan suatu hambatan juga. Situasi ini yang paling menentukan hidupnya, jika dia menyerah maka dia gagal, tetapi ia tetap berusaha dengan bekal pendidikan yang ia terima sebelumnya, dan PSY tetap dalam konsep originalnya untuk tetap dengan fisik dan tingkah apa adanya.
Karena album-album sebelumnya gagal, akhirnya PSY menyebarkan albumnya lewat internet yang bertajuk “Champion”, dan mencapai kesuksesan yang cukup besar hingga namanya sebagai pendatang baru mulai diperhitungkan. Berikutnya, PSY terus malang melintang di dunia hiburan Korea Selatan. Selain bernyanyi, ia juga pernah menjajal dunia perfilman dan menjadi juri di ajang pencarian bakat televisi. Pada tahun 2010, PSY kembali menekuni dunia tarik suara. Ia bergabung dengan agensi prestisius YG Entertainment karena kedekatannya dengan salah satu petinggi agensi tersebut. Pada masa itu, boyband Korea tengah booming dan menjadi trend di seluruh Asia. PSY dengan rendah hati mengatakan bahwa dia masih jauh dari predikat seorang Idola dan akan tetap berkarya di jalurnya sebagai solo rapper.
Akhirnya, kerja keras PSY berbuah manis. Pada tahun 2012, video musiknya yang bertajuk Gangnam Style menjadi sebuah fenomena yang luar biasa. Video yang juga mempopulerkan tarian Gangnam Style itu hingga kini telah ditonton sebanyak lebih dari 131 juta kali di situs unggah video Youtube. Lagu Gangnam Style yang diambil dari sebuah kota elit di Korea Selatan ini hingga kini pun menjadi sangat terkenal dan mendunia.

Hal yang bisa kita pelajari dari seorang PSY ini adalah bahwa pekerjaan yang sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil. Serta jangan menyerah dalam mencapai sesuatu, karena setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan, dan kegagalan itulah yang menjadi awal keberhasilan. Satu hal lagi, jadilah diri sendiri yang apa adanya agar tidak menipu diri sendiri nantinya.
 

2 komentar: