Blog Ping Tool


Senin, 12 November 2012

Bahasa Gaul Anak Muda versus Bahasa Indonesia Baku




Oleh : M. Aljabbaar Supriyanto


Siapa sih yang tidak kenal dengan kata cemungut? Apalagi buat kalangan anak muda, dari kalangan sekolah menengah pertama hingga kalangan perkuliahan. Selain dari banyaknya yang menggunakan kata tersebut dan kata lainnya yang dianggap sebagai kata gaul, memang seperti kata cemungut terlihat lebih memotivasi bagi orang yang mendengarkannya, daripada ketika hanya mendengar ucapan semangat dari orang lain.
Masih banyak lagi kata lainnya yang populer saat ini selain cemungut, misalnya ciuzz yang arti sebenarnya adalah serius, lebay yang artinya berlebihan, ea yang artinya ya dan kata-kata lainnya. Ketika kita menanyakan mengapa kata-kata tersebut muncul, pasti kita berpikir karena adanya orang-orang yang biasa disebut orang-orang lebay. Mereka menggunakan kata-kata tersebut agar terlihat lebih keren, apalagi bagi kalangan anak muda yang selalu ingin terlihat sebagai orang yang keren di mata orang lain. Tak dapat dipungkiri lagi kalau kata-kata tersebut telah hampir melenyapkan kata-kata aslinya dalam komunikasi sehari-hari. Kata-kata Bahasa Indonesia baku yang telah memiliki kata-kata gaulnya cenderung hanya dipakai dalam situasi formal saja. Kata-kata gaul ini pun dengan cepat menyebar, tidak hanya di kota-kota besar saja seperti kota-kota di Jakarta, kota-kota di Provinsi Jawa Barat, dan kota-kota lainnya, bahkan menyebar hingga di kota-kota kecil di hampir seluruh Indonesia. Di Kota Bandung saja, 90% lebih, pasti mengerti bahkan menggunakan kata-kata yang dianggap gaul tersebut untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kita kembali lagi berpikir ke asas dasar komunikasi dan tujuan berkomunikasi yaitu agar orang yang menyampaikan sesuatu bisa tersampaikan kepada orang yang dituju, maka kata-kata tersebut tidaklah dilarang, dan mungkin lebih membantu dalam berkomunikasi. Tapi apakah kata-kata tersebut menyalahi kaidah berbahasa Indonesia? Sementara kita berada di Negara Indonesia yang bahasa formalnya adalah Bahasa Indonesia.
Singkat saja kita berpikir, di Indonesia banyak terdapat bahasa daerah di daerahnya masing-masing, dan bahasa tersebut tetap digunakan hingga sekarang. Jadi, tentu saja bahasa gaul anak muda yang telah menyebar dan lebih sering digunakan sekarang tidaklah masalah dan melanggar aturan di Indonesia, tetapi sebagai bangsa yang baik kita tetap harus mengerti dan mempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bukan tidak mungkin kata-kata tersebut bisa dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karena orang-orang lebih banyak menggunakannya dan banyak yang mengerti. Jadi untuk kita semua, tetap menjalankan hidup saja dan tetap berkomunikasi dengan bahasa apapun termasuk bahasa gaul yang biasa digunakan, dan tetap harus mempertimbangkan tujuan berkomunikasi. Cemungut ea!

4 komentar:

  1. sesuatu, cetar membahana baday, awkkawkawkwa

    BalasHapus
  2. Betul sekali , Sob. Tapi risikonya terkadang akan menjadikan seseorang kesulitan dalam memahami 'bahasa gaul' tersebut, terutama bagi mereka yang telah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia baku dalam melakukan komunikasi.

    BalasHapus
  3. Yap, bahasa di Indonesia kan beranekaragam, yang penting tujuannya untuk mempermudah dalam berkomunikasi. Tapi kita tetap disatukan oleh Bahasa Indonesia :)

    BalasHapus